Bank Indonesia memproyeksikan Produk Domestik Bruto tahun 2009 berkisar 4 sampai 4,5 persen, lebih baik dari perkiraan dan kinerja perekonomian kawasan. Untuk tahun 2010, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Konsumsi rumah tangga juga diperkirakan tumbuh lebih tinggi didorong oleh daya beli masyarakat yang stabil dan keyakinan konsumen yang masih terjaga. Hal ini diungkapkan Suhaedi, peneliti utama Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia, dalam seminar bertajuk Economic Outlook 2010, di Jakarta.
Investasi diperkirakan tumbuh lebih tinggi sejalan dengan perbaikan permintaan dan menguatnya optimisme pelaku usaha. Posisi cadangan devisa sampai akhir triwulan III-2009 mencapai 62,3 miliar dollar AS atau setara 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri peme rintah. Kinerja neraca pembayaran Indonesia diperkirakan mencatat surplus yang membaik dan memberi dukungan pada stabilitas nilai tukar. "Memperhatikan kondisi global yang makin kondusif serta kebijakan yang ditempuh, perekonomian Indonesia on the right track, sekarang tinggal kecepatannya apakah lamban atau cepat. Hal ini ditentukan oleh kinerja tim ekonomi dalam kabinet dan didukung birokrasi yang bersih dan efisien," kata Suhaedi.
Untuk memacu pertumbuhan ekonomi, Bramantyo Djohanputro, Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PPM Manajemen Bramantyo Djohanputro menyatakan, perbankan selaku lembaga perantara perlu didorong untuk menyalurkan kredit lebih besar. Caranya, dengan menekan suku bunga khususnya deposito dan menurunkan suku bunga SUN. "Selain itu pemerintah harus mendorong pengembangan sistem penyaluran kredit sehingga memenuhi syarat perbankan dan produktif, khususnya bagi usaha kecil dan menengah. Perlu pengembangan sistem jaminan atau asuransi untuk mengelola risiko kredit perbankan, khususnya kredit untuk UMKM," kata Bramantyo menambahkan. "Perusahaan asing perlu didorong untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini disertai peningkatan pembelanjaan baik pemerintah pusat dan daerah maupun individu untuk produk domestik," ujarnya. Beberapa hal yang perlu segera dibenahi adalah birokrasi, keamanan dan kepastian hukum berbisnis, serta infrastruktur. (Evy-Made-Jkt,Kompas.com).