Dua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, mengembangkan gagasan untuk perusahaan mereka, di kamar asrama Stanford University. Meskipun saat ini Google bertumbuh sangat cepat, Google masih mempertahankan cara kerja seperti perusahaan kecil. Di kantor Googleplex di Mountain View, California, “Googlers” makan di kafe Google yang dikenal dengan sebutan “Charlie’s Place”. Topik pembicaraan mereka berkisar dari hal-hal yang remeh sampai yang bersifat teknis, tentang permainan komputer, enkripsi, atau peranti lunak penyaji iklan.
Budaya Google sangat informal. Googlers bekerja secara berkelompok di tempat secara berkelompok di tempat yang padat, dengan tiga atau empat staf berbagi tempat dengan sofa dan anjing. Hierarki korporat hampir tidak kelihatan, dan karyawan mengenakan pakaian yang tidak seragam. Kebijakan perekrutan Google lebih menekankan kemampuan daripada pengalaman. Hasilnya adalah para staf yang mencerminkan audiens global yang dilayani oleh mesin pencari tersebut. Google memiliki kantor di seluruh dunia, dan merekrut calon-calon berbakat di berbagai lokasi dan berbagai bahasa. Pada saat tidak bekerja Googlers melakukan hobi mereka, mulai dari bersepeda lintas alam, mencicipi minuman anggur, dari terbang sampai ke bermain Frisbee (merek cakram plastik yang dilempar dari satu orang ke orang lain dalam satu permainan).
Reza Behforooz, seorang teknisi peranti lunak Google, berkomentar “Google memiliki lingkungan kerja yang sangat keren dan menyenangkan dan komitmen yang kuat terhadap keunggulan teknik sehingga kami dapat membangun produk-produk terbaik guna membantu semua orang di seluruh dunia. Budaya organisasi yang dimiliki Google sangat kuat dan memberi arah kepada perusahaan tersebut. Hal ini juga mengarahkan kepada karyawan. Budaya organisasi membantu mereka memahami cara segala sesuatu yang dilakukan dalam organisasi. Tetapi bagi sebagian organisasi, budaya yang kuat bisa menjadi hambatan besar untuk berubah.
Budaya Google sangat informal. Googlers bekerja secara berkelompok di tempat secara berkelompok di tempat yang padat, dengan tiga atau empat staf berbagi tempat dengan sofa dan anjing. Hierarki korporat hampir tidak kelihatan, dan karyawan mengenakan pakaian yang tidak seragam. Kebijakan perekrutan Google lebih menekankan kemampuan daripada pengalaman. Hasilnya adalah para staf yang mencerminkan audiens global yang dilayani oleh mesin pencari tersebut. Google memiliki kantor di seluruh dunia, dan merekrut calon-calon berbakat di berbagai lokasi dan berbagai bahasa. Pada saat tidak bekerja Googlers melakukan hobi mereka, mulai dari bersepeda lintas alam, mencicipi minuman anggur, dari terbang sampai ke bermain Frisbee (merek cakram plastik yang dilempar dari satu orang ke orang lain dalam satu permainan).
Reza Behforooz, seorang teknisi peranti lunak Google, berkomentar “Google memiliki lingkungan kerja yang sangat keren dan menyenangkan dan komitmen yang kuat terhadap keunggulan teknik sehingga kami dapat membangun produk-produk terbaik guna membantu semua orang di seluruh dunia. Budaya organisasi yang dimiliki Google sangat kuat dan memberi arah kepada perusahaan tersebut. Hal ini juga mengarahkan kepada karyawan. Budaya organisasi membantu mereka memahami cara segala sesuatu yang dilakukan dalam organisasi. Tetapi bagi sebagian organisasi, budaya yang kuat bisa menjadi hambatan besar untuk berubah.
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh sejumlah organisasi modern yang sedang berkembang adalah kebutuhan terhadap fleksibilitas, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan, kreatifitas, pengetahuan, dan kemampuan mengatasi ketidakpastian lingkungan. Desain horizontal telah menggantikan organisasi vertikal hierarkis tradisional untuk memfasilitasi kerja sama, kerja tim dan pelanggan. Perusahaan terkenal General Electric telah menghapus struktur vertikal dan mengadopsi desain horizontal, dan dunia merger dan akuisisi telah mengubah desain organisasi dan hubungan interorganisasi selamanya bahkan mencapai hampir setiap industri dan benua.
Pendekatan modern pada teori dan desain organisasi mencakup jaringan yang sangat fleksibel dan pengakuan adanya interaksi teknologi informasi dan manusia. Sebagai contoh, salah satu ahli teori organisasi menyatakan ”Struktur organisasi lebih dari sekedar kotak pada diagram, struktur tersebut merupakan pola interaksi dan koordinasi yang menghubungkan teknologi, tugas dan komponen manusia dari organisasi untuk memastikan bahwa organisasi menyelesaikan tujuannya.” Juga terdapat pengakuan baru bahwa struktur (atau tidak adanya struktur) punya peran dalam inovasi, perubahan, dan pengetahuan dalam organisasi sekarang dan masa mendatang.
Pendekatan modern pada teori dan desain organisasi mencakup jaringan yang sangat fleksibel dan pengakuan adanya interaksi teknologi informasi dan manusia. Sebagai contoh, salah satu ahli teori organisasi menyatakan ”Struktur organisasi lebih dari sekedar kotak pada diagram, struktur tersebut merupakan pola interaksi dan koordinasi yang menghubungkan teknologi, tugas dan komponen manusia dari organisasi untuk memastikan bahwa organisasi menyelesaikan tujuannya.” Juga terdapat pengakuan baru bahwa struktur (atau tidak adanya struktur) punya peran dalam inovasi, perubahan, dan pengetahuan dalam organisasi sekarang dan masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar